Cara Melihat Versi Mikrotik

Cara melihat versi mikrotik, Untuk melihat versi Mikrotik sebenrnya ada berbagai macam cara, bisa kita pake Winbox,Webfig, Telnet ataupun SSH, tergantung agan2 demen nya pake cara yang mana, penasaran? gimana caranya, langsung klik tulisan diatas, atau cari di kolom menu.

EBGP Peering

External BGP atau sering disingkat EBGP berarti sebuah sesi BGP yang terjadi antardua router atau lebih yang berbeda autonomous systemnya atau berbeda hak administratif.

Dasar - Dasar Firewall

APA ITU FIREWALL?? Tembok Api?? Jadi firewall itu adalah tembok yang mengeuarkan api :V, Canda… OKE Jadi firewall ini merupakan suatu sistem keamanan yang dimana di dia berfungsi untuk mengamankan jaringan kita baik dari internet maupun jaringan lokal.

Network Automation

Network automation menurut Techopedia adalah proses mengotomasi konfigurasi, manajemen, dan operasi jaringan komputer. Ini juga merupakan metodologi yang digunakan untuk mengotomasi proses jaringan.

Video Tutorial Jaringan

Silahkan Klik tulisan diatas, atau pilih kolom menu "Video Tutorial" untuk dapat langsung mengaksesnya, 100% FREE. Terdapat berbagai macam video terkait tentang materi pembelajaran jaringan.

Wednesday, September 8, 2021

Cara Menghubungkan Router Mikrotik ke Internet Via Wireless

 

Assalamualaikum Wr. Wb, Selamat datang di blog saya.. dan terimakasih telah mengunjung blog saya, Di blog kali ini kita akan mencoba menghubungkan dua RouterBoard dengan menggunakan Wireless, sebenernya Konsep nya sama dengan cara mengkoneksikan Router ke Internet tapi beda nya adalah si Access Point juga menggukanan perangkat MikroTik juga...


Oke langsung saja kita coba...

: jangan lupa Tiap router di beri router identity sesuai dengan kegunaanya'


  • Pertama Kita harus Men-Setting Router yang kita fungsikan sebagai Access Point..
  • Klik Menu Wireless >> Masuk Ke Interface Wireless
  • Masuk ke Tab Wireless
  • Pilih Mode=Ap Bridge ,Band=(terserah)2GHz-B ,Channel Width=20MHz Frekuensi=2462
  • SSID = Wireless ( terserah )
  • Security Profile = di isi jika Access Point ingin di beri SecurityWireless..



Selanjutnya Kita perlu Men-Setting Ip Address untuk Wireless yang berfungsi Sebagai alamat bagi Access Point/Gateway bagi Client...


  • Klik Menu IP >> Address >> Add (+)
  • Isi Address = (terserah)192.168.10.1/30
  • Interface = Wlan1
  • Lalu Apply dan OK



Di sini saya menggunakan /30 karna saya hanya ingin 1 Access Point dan 1 Wireless Client yang bisa menggunakan Network tersebut (Point To Point),di sini saya Tidak men-Setting DHCP server yang berfungsi agar membagikan Ip adrees secara Otomatis ke Client...

 

 

Selanjutnya kita perlu men-Setting Interface Wireless yang digunakan Station...

  • Klik Menu Wireless >> Masuk Ke Interface Wireless
  • Masuk ke Tab Wireless
  • Pilih Mode = Station Bridge
  • Band = 2GHz-B
  • Channel Width = 20MHz
  • Frekuensi = 2462
  • SSID = Wireless
  • Security Profile = di isi jika Access Point di Password

 

Band,Channel dan Frekuensi Mengikuti Access Point... saat mencari access point kita bisa gunakan Tools Scan / kita bisa langsung isikan nama SSID Access Point...,Jika Access Point dan Station sama sama Mikrotik maka mode yang di pakai Oleh Station adalah Station Bridge...dan jika Access Point bukan MikroTik maka mode yang di pakai Station adalah Station. Intinya Mode Station Bridge hanya bisa di pakai ketika Kedua perangkat Wireless sama sama MikroTik...






Step Selanjutnya kita akan meng-Konfigurasikan IP address untuk Interface Wireless secara Static,saya men-Setting IP di Station secara Static karna Access Point tidak menggunakan Fitur DHCP Server,Jika AP menggunakan DHCP Server maka di station tidak Perlu Setting Ip secara Static,Tetapi Station hanya perlu menggukan Fitur IP DHCP Client yang berfungsi meminta Ip dari DHCP Client…


Jika Sudah Selesai maka Status ke dua Interface Wireless adalah R (Running)





Oke kita lanjutkan Setting IP address di Station…

  • Klik Menu IP > Address > Add (+)
  • Isi Address=192.168.10.2/30 ,Interface=Wlan1
  • Lalu Apply dan OK




Jika sudah Step ini,Step selanjutnya adalah Kita test Ping dari AP ke Station dan dari Station ke AP…





SELESAI


 



Cara konfigurasi NTP di Mikrotik


NTP adalah singkatan dari Network Time Protocol, sebuah protokol untuk sinkronisasi jamjam sistem komputer di atas paket-switching, variabel-latency jaringan data pada computer
terhadap sumber yang akurat, melalui jaringan intranet atau internet. Sedangkan NTP Server sendiri adalah sebuah server yang mensinkron-kan waktunya terhadap sumber waktu akurat, dan mentransmisikan paket informasi waktu kepada komputer client yang meminta. Dalam operasi sejak sebelum tahun 1985, NTP merupakan salah satu protokol Internet tertua yang digunakan saat ini. NTP pada awalnya dirancang oleh David L. Mills dari University of Delaware, yang masih mengawasi perkembangannya. NTP dimaksudkan untuk menyinkronkan semua komputer yang berpartisipasi untuk dalam beberapa milidetik dari
Coordinated Universal Time (UTC).



Network Time Protocol (NTP) berfungsi untuk mensingkronkan waktu client dengan server, supaya waktu atau jam dapat sama persis. NTP berjalan pada protocol UDP, yang bersipat ringan dan unreliable. NTP Server sangat berperan penting jika jumlah computer sudah melampaui batas, agar semua waktu berjalan serentak pada setiap computer. Sebelum kita kita melakukan instalasi NTP server, kita harus melakukan pengaturan ip address pada interfaces dan juga konfigurasi DNS Server yang nantinya berfungsi untuk memudahkan client dalam mensingkronkan waktu dengan server dengan memasukkan alamat domain saja.

 

NTP menggunakan UDP pada port 123 sebagai lapisan transport. Ini dirancang khusus untuk melawan efek variabel laten dengan menggunakan jitter buffer. NTP juga mengacu pada referensi implementasi software yang didistribusikan oleh Proyek Pelayanan Publik NTP.


Oke sudah tau kan apa itu NTP? Kalo sudah jelas tentang NTP sekarang lanjut ke setting NTP pada Router, mari kita Belajar Mikrotik lebih dalam lagi tentang NTP.

 

Setting Mikrotik Sebagai NTP Client

Setting NTP Client di Mikrotik dalam kondisi tertentu router Mikrotik harus bekerja berdasarkan waktu, baik tanggal, hari, maupun jam. Misalnya saja jika Anda ingin memblokir akses internet di luar jam kerja atau memblokir beberapa situs pada jam-jam tertentu. Jika anda menggunakan PC sebagai router mikrotik ini tentu bukan masalah, karena di motherboard computer sudah terpasang baterai yang dapat mempertahankan konfigurasi waktu. Namun pada RouterBoard Mikrotik yang tidak memiliki barerai internal maka konfigurasi waktu akan kacau tiap kali router mengalami restart. Nah, untuk menghindari ketidakakuratan konfigurasi waktu inilah, maka pada Router Mikrotik perlu dikonfigurasikan Network Time Protocol (NTP). Router mikrotik perlu mengetahui NTP Server yang ada di Internet dan akan berusaha menyesuaikan dengan konfigurasi waktu yang ada di NTP Server tersebut. 

 

Untuk sinkronisasi konfigurasi waktu pada Router Mikrotik, Anda dapat menggunakan NTP Server untuk Indonesia dengan IP Address 203.160.128.3. Tanpa basa basi sekarang kita akan mencoba untuk mengkonfigurasi NTP, dan pastikan bahwa Router anda terkoneksi dengan Internet…. 


  • Buka system 
  • Pilih menu SNTP CLIENT ( Simple Network Time Protocol ) 
  • Jika sudah, centang ceklis pada kolom Enabled 
  • Isi Primary NTP Server dengan IP 203.160.128.3 ( NTP Servernya Indonesia ).




Jika sudah, sekarang coba lihat waktu pada Router dengan cara System lalu Clock….




Nahh, waktu pada Router sudah terupdate, yang sebelumnya waktu nya teracak entah menunjukan pukul berapa tetapi sekarang sudah sesuai dengan waktu di daerah kita. Untuk melihat perubahan dari Jam, Hari, Bulan, dan Tahun bisa di lihat pada menu log.

 

Catatan : Sebenarnya ketika Router terkoneksi ke Internet saja, Router akan langsung menyamakan dengan waktu lokasi anda, tetapi waktunya tidak akurat, bisa saja lebih/kurang sekitar 5 – 10 menit.


Setting Mikrotik Sebagai NTP Server

Fungsi NTP Server pada Mikrotik tidak terdapat pada package default RouterOS, sehingga harus install manual package ntp.npk. Dengan fungsi NTP Server ini kita bisa memiliki sebuah server didalam jaringan kita sehingga RouterBoard yang lain cukup mencari informasi waktu pada jaringan lokal, tidak perlu menggunakan bandwidth untuk akses ke public NTP server di internet. NTP server bisa kita bangun pada sebuah hardware yang bisa melakukan penyimpanan waktu, misalnya PC Router. Kita bisa menentukan metode penyebaran informasi waktu, bisa menggunakanBroadcast, Multicast atau Manycast.

 

Berikut contoh pengaturan NTP Server untuk bisa didengar pada jaringan segment IP Address : 192.168.30.0/24.







Pengaturan NTP Server tersebut menggunakan type penyebaran Broadcast, sehingga pada NTP Client juga harus menggunakan mode yang sama agar bisa melakukan sinkronisasi waktu terhadap NTP server tersebut.





SELESAI

Thursday, July 22, 2021

Cara Membuat User Login Baru Pada Mikrotik

Padaa blog kali ini, kita akan ngebahas tentang Cara Membuat User Login Baru Pada Mikrotik Fungsinya apa???, Fungsi utamanya adalah Melindungi  MikroTik kita dari orang – orang iseng ataupun tangan – tangan jail yang tidak bertanggung jawab.

 

Sebenarnya Mikrotik sudah mempunyai default login tersendiri, yaitu untuk Login nya “admin” dan tidak ada password. Walaupun MikroTik defaultnya sudah memiliki user login, tetap saja kita harus menggantinya dengan user login buatan kita sendiri, Karena apa??

 

Sudah banyak orang2 diluar sana yang  mengetahui untuk user login defaultnya Mikrotik sehingga sangat riskan sekali terkena serangan jika kita tidak mengcustom sendiri atau membuat  baru user loginnya. Untuk membuat user login baru caranya sangat mudah lohhh.

 

Sebelum kita mulai ngelab-nya, agan2 harus tau dulu ya groups2 user yang tersedia pada mikrotik yaitu :


1. Full

User login yang menggunakan group ini dapat melakukan semua konfigurasi pada mikrotik, entah itu menambah konfigurasi atau menghapus konfigurasi, group ini bisa kita istilahkan sebagi user group untuk admin/administrator

 

2. Read

User login dengan group ini, hanya diizikan untuk melihat konfigurasi ataupun fitur2 yang dimiliki pada mikrotik, berbeda dengan Groups Full dan Write yaaa.  Untuk user read tidak diizinkan untuk melakukan konfigurasi ataupun menghapus konfigurasi. User login yang menggunakan groups ini biasanya untuk para pemula pengguna Mikrotik. Yang hanya ingin mengetahui fitur2 atau konfigurasi apa saja yang terdapat pada Mikrotik.

 

2. Write

Groups login Write hampir sama dengan Groups Full, namun perbedaannya groups ini tidak dizinkan untuk membuat/menghapus user login dan melakukan reset konfigurasi pada Mikrotik.

 


Oke lah yau, sudah paham kan ya??, soo langsung aja kita mulai ngelab nyaaaaa, Untuk konfigurasinya saya menggunakan software Winbox. Pastikan agan2 sudah login dan masuk ke Winboxnya yaaaa, Setelah itu ikuti langkan dibawah ini :


  • Klik System > User > add (+)
  • Kita isikan Name = naufal ( Bebas )
  • Group = Full ( Bebas )
  • Allowed Address = ( Situasional )
  • Last Logged In = ( Situasional )
  • Password = naufal2109 ( Bebas )
  • Confirm Password = naufal2109 ( Bebas )




Keterangan : 

  1. Name : adalah username untuk login ke mikrotiknya
  2. Group : Group yang digunakan untuk user login, apakah Full/Write/Read
  3. Allowed Address : isikan IP yang diperbolehkan untuk menggunakan user login tersebut
  4. Last Logged In : Waktu terakhir user tersebut login ke mikrotik 
  5. Password : membuat password untuk megakses mikrotik
  6. Confirm Password : konfirmasi password yang telah dibuat 


Selain itu kita juga dapat mengcustom atau menambahkan groups untuk user loginnya loh, caranya juga gak kalah gampang....


  • Klik Groups > add (+)
  • Kita isikan Name = administrator-group ( Bebas )
  • PoliciesCeklis yang diperlukan saja ( Bebas )





Kalo sudah dibuat groups barunya nanti akan muncul di kolom groups, seperti pada gambar diatas, nah agan2 tinggal sesuaikan lagi/ buat user login baru dan menggunakan groups yang agan2 sudah custom.


Untuk pengetesan user login baru yang sudah dibuat tadi, agan bisa keluar dari winbox nya, Refresh dulu sampai sudah terdeteksi Mikrotik agan2 di tab Neighbors. Jika sudah terdeteksi pencet mac adrees nya atau IP nya, lalu  isikan di kolom login, Name yang sudah dibuat beserta passwordnya. 




Jika agan2 ingin tahu, saat ini sedang menggunakan user login apa, bisa dilihat di pojok kiri atas, dari winboxnya. Lalu jika ingin melihat user login yang sedang aktif atau yang sedang mengakses winbox, bisa cek di  System>Users>Acrive User. 









Bisa dilihat ya, sudah berhasil masuk ke winbox nya menggunakan user login baru. Sekarang saya akan ngebahas tentang fitur2 yang agan tadi ceklis/unceklis pada Policies yang di Groups.


  1. telnet : kebijakan yang mengijinkan use login secara remote via telnet kebijakan yang mengijinkan user login secara remote via secure shell protocol.
  2. ftp : Kebijakan yang mengijinkan hak penuh login via FTP, termasuk transfer file dari/menuju router. User dengan kebijakan ini memiliki hak read, write, dan menghapus files.
  3. reboot : Kebijakan yang mengijinkan user me-restartrouter.
  4. read : Kebijakan yang mengijinkan untuk melihat konfigurasi router. Semua command console yang tidak bersifat konfigurasi bisa diakses.
  5. write : Kebijakan yang mengijinkan untuk melakukan konfigurasi router, kecuali user management. Policy ini tidak mengijinkan user untuk membaca konfigurasi router, user yang diberikan policy write ini juga disarankan juga diberikan policy read.
  6. policy : Kebijakan yang meemberikan hak untuk management user Should be used together with write policy. Allows also to see global variables created by other users (requires also 'test' policy).
  7. test : Kebijakan yang memberikan hak untuk menjalankan ping, traceroute, bandwidth-test, wireless scan, sniffer, snooper dan test commands lainnya.
  8. web : Kebijakan yang memberikan hak untuk remote router via Webfig.
  9. winbox : Kebijakan yang memberikan hak untuk remote router via WinBox.
  10. password : Kebijakan yang memberikan hak untuk mengubah password.
  11. sensitive : Kebijakan yang memberikan hak untuk melihat informasi sensitif router, misal secret radius, authentication-key, dll.
  12. api : Kebijakan yang memberikan hak untuk remote router via API.
  13. sniff : Kebijakan yang memberikan hak untuk menggunakan tool packet sniffer.



Untuk Materi Blog kali ini cukup sampe sini dulu yee, terimakasih agan2 semua yang sudah berkunjung ke sini. Semoga Bermanfaat.

 

Wassalamualaikum Wr.Wb

Monday, July 12, 2021

Cara Enable, Disable dan Uninstall Package Pada Mikrotik

 


MEN ENABLE/DISABLE DAN UNINSTALL PACKAGE



Assalamualaikum Agan2 semua, kembali lagi di blog saya. Terimakasih sudah berkunjung di blig saya. Pada Blog kali ini saya akan membahas materi masih tentang Mikrotik Dasar, yaitu ngebahas cara meng enable/disable/uninstall package pada Mikrotik.

 

Bang? Emangnya buat apaan di disable apalagi di uninstall lagu package nyaa, Apa gak  ngerusak Mikrotiknya tuh?. Sebenernya kalo agan2 melakukan disable dan unisntall package, gak akan ngerusak Mikrotiknya. Agan melakukan disable/uninstall package guna nya untuk mengurangi resource pada mikrotiknya….

 

Jadi,  ngapain agan2 gak pake package nya tapi agan2 enable, kan sayang resourcenya.  Nih saya kasih contoh ; Misal agan2 gak pake package IPv6/ di jaringan agan masih menggunakan IPv4. Nah bisa tuh package IPv6 nya agan2 disable dulu. Okee contoh berikutnya, misalnya agan2 sama sekali gak mengguanakan fitur MPLS pada Mikrotik agan, bisa agan disable aja, ato bahkan agan uninstall packagenya karena memang agan gak akan pernah menggunakan fitur tersebut. Intinya kalo sekiranya Mikrotik agan gak menggunakan package tertentu, mending agan2 disable aja yaa. 😊

 

Pada Materi kali ini saya menggunakan tipe Mikrotik RB-941 haplite ya gan,

 

Sooo kalo gitu, langsung aja kita lab kan.. biar gak penasaran wkwkw

 

Pada Lab ini kita dapat menggunakan 2 cara :

  1. GUI ( Winbox dan Webfig )
  2. Terminal ( Telnet dan SSH )



1. VIA Winbox

Pertama kita buka winboxnya…

 

Sekarang saya coba dulu untuk yang disable packagenya, sebagai contoh saya akan melakukan disable package  MPLS, karena saya gak pernah menggunakan fitur MPLS pada Mikrotik saya.


  • Langkah awal klik “System”
  • Setelah itu klik “Package”
  • Pilih package yang akan kita disable atau enable atau uninstall ( tinggal meng klik disable, enable ataupun uninstall )
  • Lalu klik “Reboot”
  • Dan klik “yes”


 






























Setelah selesai reboot, coba login lagi ke winbox dan lihat package MPLS tadi yang kita disable, maka hasilnya dia akan terdisable yaaa. '






Beriktunya saya akan coba enable package IPv6 yang pada awalnya disable. Package ini juga saya belum pernah menggunakannya, jadi saya jadiin contoh buat lab


 
  • Langkah awal klik “System”
  • Setelah itu klik “Package”
  • Pilih package IPV6
  • Klik Enable
  • Lalu klik “Reboot”
  • Dan klik “yes”




















2. VIA Webfig 

Webfig dan Winbox hampir tidak ada bedanya ya gan, karena masih sama bersifat GUI, jadi cara mengkonfigurasikan nya pun sama saja langkah - langkahnya. Dan sebagai contoh saya akan mengenable kann lagi Package MPLS untuk percobaan. Oke.. langsung kita lab kan.


  • Pertama2 masuk dulu ke webfig ( ketik IP Router pada URL browser ) 
  • Jika sudah masuk, Pilih “System”
  • Setelah itu klik “Package”
  • Pilih package MPLS
  • Klik Disable
  • Lalu klik “Reboot”
  • Dan klik “yes”


















































































3. VIA Telnet

Untuk Telnet dan SSH berbeda ya gan, kita pake versi commandnya, tenang...command nya juga gampang kok gak susah2 amat, Oke? langsung cuss ke labnya

  • Pertama, buka cmd di laptop/pc
  • Ketik "telnet (IP Mikrotik)" 
  • Jika sudah kebuka telnetnya, masukan username dan password
  • Lalu kalo udah masuk telnet, ketik command "system package print"
  • Selanjutnya, ketik command “system package disable ipv6                                     
  • Terakhir, ketik command "system reboot" dan setelah itu ketik y









































Kalo sudah seperti gambar diatas, maka nanti telnet akan disconnect karena router di reboot, tunggu beberapa detik dan akses lagi telnetnya, maka hasilnya package ipv6 sudah terdisable.














4. VIA SSH

Nahhh...kalo SSH ini harus ada software tambahan yang harus di download gan, seperti contohnya saya menggunakan putty untuk mengakses via ssh. gampang kok caranya, konfigurasinya gak ada bedanya sama telnet. karena saya pake software putty, jadi saya contohin nya kalo menggunakan putty yaa :)


  • Pertama, buka putty di laptop/pc
  • Pilih ssh, dan ketikan IP Mikrotiknya, pastikan portnya 22 ya (port ssh)
  • Jika sudah, Klik OK
  • kalo udah masuk sshnya masukan user dan password, lalu ketik command"system package print"
  • Selanjutnya, ketik command “system package enable ipv6                                     
  • Terakhir, ketik command "system reboot" dan setelah itu ketik y















































Kalo sudah seperti gambar diatas, maka nanti putty akan disconnect karena router di reboot, tunggu beberapa detik dan akses lagi puttynya dan masuk ke ssh, maka hasilnya package ipv6 sudah terenable kembali.














Gimana?? gampang kan?, kalo masih belum paham coba diulang lagi dari atas, baca pelan2 dan di mengerti ya gaan, gak usah terburu2 wkwkw. Oke yaa untuk materi kali ini saya udahi dulu, Terimakasih

Wassalamualaikum Wr.wb